• (0232) 874244
  • sma1garawangi@gmail.com
  • Jl. Raya Garawangi No. 34, Karamatwangi, Kuningan
News
PPTA 2022  Pangkalan SMAN 1 Garawangi

PPTA 2022  Pangkalan SMAN 1 Garawangi

Smagar. Perkemahan Penerimaan Tamu Ambalan (PPTA) Kian Santang-Rara Santang gudep 08055-08056 pangkalan SMAN 1 Garawangi tahun pelajaran 2022/2023 dilaksanakan Jumat-Minggu, 26-28/8 di Bumi Perkemahan Sidomba, Desa Peusing Kecamatan Jalaksana. Dibuka oleh Kamabigus, Drs. Dedi Hidayat, MMPd. melalui wakasek kesiswaan, Uci Wikara, S.Pd. dengan Mengusung tema nyalakan semangat kemandirian generasi muda guna memperkokoh identitas dan jati diri bangsa. Diikuti kelas x dan xi yang tergabung dalam 39 sangga putri dan 22 sangga putra.

Dalam amanatnya Uci mengatakan bahwa kegiatan PPTA adalah kegiatan rutin yang dilaksanakan setiap tahun sebagai ajang melatih dan melihat kemampuan dan kemampuan fisik-mental peserta. Selanjutnya, dapat meningkatkan kemapuan peserta.

Uci berharap, peserta dapat mengikuti kegiatan dengan baik.
“Ikuti kegiatan yang sudah disiapkan. Jaga diri dan kesehatan, banyak minum agar tidak dehidrasi. Kelengkapan tenda jaga baik-baik. Dan hati-hati menyimpan barang dan makanan agar tidak diambil kera yang ada di sekitar bumi perkemahan”, pesannya.

Di tempat terpisah pembina pramuka, Jajang Zaini Rois, S.T., M.Kom. mengatakan 3 tujuan PPTA. Pertama melatih Kemandirian dan kedisiplinan siswa. Kedua, penguatan Karakter. Terakhir, mengukuhkan dan melantik siswa dari tamu ambalan menjadi anggota penuh Ambalan Kian Santang Rara Santang.

Berdasarkan pengamatan, selama tiga hari  peserta digembleng pengetahuan dan keterampilan kepramukaan, praktik kerjasama,  kemandirian, dan toleransi. Kegiatan yang mereka ikuti mulai dari olahraga pagi,  penjelajahan, pemberian materi, game, dan semarak lomba. Mata lomba  yang dilombakan adalah baca puisi, LCC, fotografi,  yel-yel, K3, games, gapura, dan  pidato bahasa Inggris, bahasa Indonesia, dan bahasa Sunda. Pemenangnya diumunkan pada upacara penutupan.

Hari kedua, Sabtu malam, peserta mengikuti upacara api unggun yang dikemas secara teatrikal. Diawali dengan pengucapan dasa darma oleh 10 orang. Dilanjutkan  dengan narasi asal mula virus corona di dunia dan tanggapan masyarakat. Lalu, replika  virus corona raksasa  datang dari atas meluncur ke tumpukan kayu bakar. Dua penari panah laki-laki dan perempuan bersiaga dan waspada di  sekitar replika. Selanjutnya muncul replika suntikan raksasa dari atas meluncur menuju replika virus corona dan menyuntikannya. Dan terbakarlah replilka virus corona.

Dalam amanatnya Kamabigus, Drs. H. Dedi Hidayat, M.M.Pd. menyampaikan 3 hal.  Pertama, menyaksikan gambaran awal mula pandemi dan melewati masa pandemi. Semoga virus corona hilang untuk selama-lamanya. Kedua,  belajar dari lilin menyala, simbol dari rela berkorban untuk kepentingan orang lain. Ketiga,  api unggun yang menyala berkobar, simbol dari memiliki semangat yang tinggi dalam menggapai tujuan dan cita-cita.

Selepas upacara api unggun dilanjutkan dengan pentas seni dari peserta. Talenta peserta di bidang tarik suara, tari, dan puisi diapresiasi baik oleh pembina, panitia bantara, dan peserta PPTA.

Peserta yang dihubungi secara acak memberikan tanggapan positif. Salah satunya, Putri Hilda Lufiyanti.
“Kesan saya mengikuti PPTA adalah  dapat merasakan kebersamaan sesungguhnya. Apalagi kegiatan penjelajahan yang mengharuskan kita bekerjasama dan menjaga kekompakan.  Kami sangat menikmati pentas seni di malam terakhir PPTA. Saya juga merasakan bagaimana rasanya jauh dari orangtua”, ujar Putri. (Yuniawati-Tiara)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *