ISRA MI’RAJ SMAN 1 Garawangi
Habib Novel Al-Athos di SMAN 1 Garawangi
Smagar. Kegiatan SEMIDA (Sehat, Islami, dan Sunda) adalah program OSIS SMAN 1 Garawangi yang merupakan peringatan 3 hari besar, yaitu hari gizi nasional, hari bahasa indung internasional, dan Isra Mikraj. Sebagai puncak kegiatan, OSIS mengundang ulama kondang, Habib Novel Al-Athos untuk memberikan tausiyah di Masjid Nurussalam, Kamis, 23/2.
Tampak hadir dalam acara pengawas PAI sekaligus pengawas pembina KCD Wilayah X dan jajaran komite SMAN 1 Garawangi.
Pengawas PAI sekaligus pengawas pembina KCD Wilayah X, Dr. Ugin Lugina, M.Pd. dalam sambutannya mengapresiasi positif kegiatan.
“Jadikan momentum Isra Mikraj sebagai energi kebangkitan menyongsong bulan Ramadan”, ujarnya.
Lebih lanjut Ugin mengingatkan untuk memakmurkan Masjid Nurussalam secara lebih optimal dalam membangun habuminallah dan habliminanas.
Kepala SMAN 1 Garawangi, Indra Gunawan Suryono, S.Si. dalam sambutannya mengatakan bahwa kita jangan hanya menyimak tausiyah dari ulama tapi harus bisa mencerna dan mengimplementasikan sehingga dapat meningkatkan ketaqwaan, keilmuan, dan pahala kita.
Mengundang ulama ke sekolah merupakan managemen K3S yaitu koordinasi, komunikasi, kolaborasi, dan silaturahim.
Kepala sekolah mengajak untuk semangat menimba ilmu di sekolah.
“Mari kita memperbaiki akhlaq dan perilaku kita sehingga derajat kita naik di mata Allah Swt dan manusia”, ujarnya.
Di akhir sambutannya, kepala sekolah berharap agar diberi kebekahan dan dimudahkan jalan untuk menjadi Smagar Berkilau. Berprestasi, berjiwa kewirausahaan, peduli lingkungan, dan berahlaq mulia.
Habib Novel Al-Athos dalam tausiyahnya memaparkan beberapa kisah inspiratif dari orang-orang di sekitar Baginda Rosul. Salah satunya kisah Sayidah Aisyah yang mencari jarum dalam kegelapan. Namun ketika Baginda Rosul datang dengan cepat jarumnya dapat ditemukan. Betapa bercahayanya wajah Baginda Rosul.
Beberapa pesan dalam tausiyah Habib, diantaranya pertama, jaga pandangan dari yang bukan makhromnya. Laki-laki untuk menundukan kepala dan perempuan untuk menutup aurat. Kedua, idolakan Nabi Muhammad karena yang akan memberikan safaat kita kelak adalah Nabi Muhammad. Orang yang tidak mendapat safaat adalah orang yang pelit tidak menjawab salawat nabi. Ketiga, kepribadian nabi dalam keluarga dan memperlakuan sahabat yang berusia tua dan muda. Keempat, mengajak guru untuk menyampaikan kisah rosul di kelas sebelum pelajaran berakhir. Hal ini untuk lebih mengenalkan kepribadian nabi yang dapat menumbuhan kecintaan siswa terhadap Nabi Muhammad SAW.
Habib membagikan amalan yang harus dilakukan agar pemahaman kita terjaga dan dijauhkan sifat lupa. Sebelum tidur baca quran surat Al- A’la, pada ayat keenam diulang sebanyak 7 kali tanpa nafas. (Yuniawati)